80 Tahun Indonesia Merdeka, WIZ & KITA Palestina Tebar Kepedulian untuk 150 Penerima Manfaat Di Jalur Gaza

Gaza, MASYARAKAT.NET -- Suasana di penampungan Yarmouk, Jalur Gaza utara, masih dipenuhi rasa resah. Lebih dari 500 keluarga berlindung di lokasi ini setelah rumah-rumah mereka hancur akibat konflik berkepanjangan. Di tengah keterbatasan itu, 30 keluarga—sekitar 150 orang—baru saja menerima bantuan pangan dan kebutuhan dasar dari program yang digulirkan oleh Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) bersama Kita Palestina.

Program ini dilaksanakan di pekan ketiga bulan Agustus, atau bertepatan dengan momentum hari kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2025.

Dalam pernyataannya, Direktur Laznas Wahdah Inspirasi Zakat Syahruddin bersyukur bisa menghadirkan makanan yang lebih layak kepada 150 warga di penampungan. 

“Momentum kemerdekaan kita jadikan sebagai momentum berbagi. Indonesia Merdeka, namun hatinya masih tetap tertuju pada Gaza. Insyaallah pekerjaan kita masih banyak. Mohon doanya, insyaallah Palestina bisa segera mengikuti jejak negara kita, merdeka sepenuhnya,” ujarnya.

Bantuan itu hadir tepat di bulan penuh makna bagi Indonesia: Agustus, bulan kemerdekaan. Saat bangsa Indonesia merayakan 80 tahun kemerdekaan, semangat solidaritas lintas batas negara terasa nyata di Gaza. 

“Apa yang dilakukan WIZ dan Kita Palestina menjadi bukti bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika kita mampu menghadirkan kehidupan yang lebih layak bagi sesama.” Tambahnya.

Namun, perjalanan ini belum usai. Syahruddin mengatakan, dari 500 keluarga yang mendiami Yarmouk, baru 30 yang bisa dibantu. Masih ada ratusan keluarga lain menunggu uluran tangan.

“Kami berharap masyarakat Indonesia terus mendukung proyek ini hingga semua keluarga di penampungan mendapat bantuan. Dukungan moral dan material Anda sangat berarti bagi kami di Gaza,” kata Syekh Sahed Raid, mitra penyaluran WIZ di Jalur Gaza.

Bagi masyarakat Gaza, kemerdekaan bukan sekadar bebas dari penjajahan. Kemerdekaan berarti bisa makan layak, bisa tidur tanpa rasa lapar, bisa hidup dengan martabat. Dan di momen bersejarah 80 tahun Indonesia merdeka, dukungan dari saudara di Nusantara menjadi nafas baru yang menyalakan api harapan di tengah kegelapan blokade.(Bur)